Keberagaman dan pluralitas Indonesia merupakan bagian dari konsekwensi keragaman agama, etnis, suku dan budaya. Sensitivitas yang mengangkat isu agamatidak jarang menimbulkan gesekan dan berujung pada kekerasan. Sikap beragama yang moderat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan berupa pengakuan atas keberadaan pihak lain, bersikap toleran, menghormati perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak dengan cara kekerasan. Di tengah maraknya isu intoleransi dan radikalisme yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan menjadi salah satu kota dengan indeks toleransi yang tinggi di Jawa Timur. Bahkan, Desa Balun ini juga dikenal dengan sebutan Desa Pancasila karena toleransi antar pemeluk agama yang sangat kuat. Fokus penelitian adalah mengkaji di tengah pola interaksi sosial antar umat beragama dalam membangun harmonisasi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural di Desa Balun Kabupaten Lamongan. Dan potret moderasi beragama berbasis kearifan lokal di Desa Balun untuk merawat kerukunan antar umat beragama. Interaksi sosial umat muslim dan nonmuslim di Desa Balun Kabupaten Lamongan berupa interaksi sosial asosiatif (associative processes) meliputi:kerja sama, akomodasi dan akulturasi. Potret secara empirik warga Desa Balun Kabupaten Lamongan dalam memahami, mengekspresikan, dan melakukan moderasi beragama berbasis kearifan lokal meliputi Selamatan Hajatan Pernikahan (Kenduri), Selamatan Kematian, Kerja bakti, Pentas seni, Ritual Nyadran dan Tunduan dan Gotong Royong dalam Ritual Ibadah dan Hari Besar Keagamaan Untuk Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama
Rp95.000 Rp75.000
Penulis: Miftakhul Muthoharoh, M.Pd.I &Ihya’ Ulumuddin, M.Pd.I
Penerbit: STIT UW Press / Anggota IKAPI No. 376/JTI/2023
ISBN:978-623-09-6495-4
Sinopsis:
Keberagaman dan pluralitas Indonesia merupakan bagian dari konsekwensi keragaman agama, etnis, suku dan budaya. Sensitivitas yang mengangkat isu agamatidak jarang menimbulkan gesekan dan berujung pada kekerasan. Sikap beragama yang moderat menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan berupa pengakuan atas keberadaan pihak lain, bersikap toleran, menghormati perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak dengan cara kekerasan. Di tengah maraknya isu intoleransi dan radikalisme yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan menjadi salah satu kota dengan indeks toleransi yang tinggi di Jawa Timur. Bahkan, Desa Balun ini juga dikenal dengan sebutan Desa Pancasila karena toleransi antar pemeluk agama yang sangat kuat. Fokus penelitian adalah mengkaji di tengah pola interaksi sosial antar umat beragama dalam membangun harmonisasi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural di Desa Balun Kabupaten Lamongan. Dan potret moderasi beragama berbasis kearifan lokal di Desa Balun untuk merawat kerukunan antar umat beragama. Interaksi sosial umat muslim dan nonmuslim di Desa Balun Kabupaten Lamongan berupa interaksi sosial asosiatif (associative processes) meliputi:kerja sama, akomodasi dan akulturasi. Potret secara empirik warga Desa Balun Kabupaten Lamongan dalam memahami, mengekspresikan, dan melakukan moderasi beragama berbasis kearifan lokal meliputi Selamatan Hajatan Pernikahan (Kenduri), Selamatan Kematian, Kerja bakti, Pentas seni, Ritual Nyadran dan Tunduan dan Gotong Royong dalam Ritual Ibadah dan Hari Besar Keagamaan Untuk Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama
Deskripsi
Ulasan (0)
Produk Terkait
-
Rp75.000Rp55.000Judul : Metode Menghafal dan Teknik Muraja’ah ( Study Pondok Pesantren Az Zainuriyah Dzarut…
-
Rp95.000Rp75.000Penulis: Khudriyah Penerbit: STIT UW Press Anggota IKAPI: No. 376/JTI/2023 ISBN: 978-623-10-3467-0 Sinopsis: Buku ini…
-
Rp65.000Rp45.000Judul Buku : Pembelajaran Membaca Kitab Kuning Penulis : Dr. Fathur Rohman, M.PdI. ISBN …
-
Rp70.000Rp45.000Judul : PEMBERDAYAAN KEGIATAN KEAGAMAAN MAJELIS TA’LIM DALAM PENANGGULANGAN DAMPAK COVID-19 Penulis : Desy…
Ulasan
Belum ada ulasan.